6 Tempat Wisata di Tobadak, Mamuju Tengah

11 April 2024
Dibaca 1.818 Kali
6 Tempat Wisata di Tobadak, Mamuju Tengah

Tobadak adalah sebuah kota kecil yang sekaligus merupakan ibukota Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Tobadak memiliki 8 desa yang meliputi Desa Tobadak, Desa Mahahe, Desa Polongaan, Desa Batuparigi, Desa Sulobaja, Desa Bambadaru, Desa Sejati dan Desa Saluadak.

Baca juga ya:

Penduduk di Tobadak terdiri dari berbagai etnis, baik asli maupun pendatang. Beberapa desa di Tobadak merupakan daerah transmigrasi.

Tobadak memiliki beragam wisata alam yang dapat kamu kunjungi.

Wilayahnya yang strategis karena merupakan ibukota kabupaten membuatnya dekat dengan objek wisata lain di Kabupaten Mamuju Tengah.

Di Tobadak, kamu bisa mengunjungi Air Terjun Lumu yang terkenal akan tempatnya yang begitu indah.

Selain itu, kamu juga bisa mengunjungi tempat wisata lain yang juga tak kalah menawan di Kabupaten Mamuju Tengah.

Seperti, Pantai Batu Meana, Pulau Kambunong, Pantai Karossa, Pantai Anggaleha, dan Pantai Babana. Rugi kan sudah jauh-jauh datang ke satu kota, tapi hanya satu yang dikunjungi.

Nah, simak penjelasan mengenai ke-6 tempat wisata di Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah berikut ini ya.

Air Terjun Lumu

Air Terjun Lumu – Photo credit: kompadansamandar.blogspot.com

Air Terjun Lumu merupakan potensi wisata tersembunyi di Kabupaten Mamuju Tengah karena berada di pedalaman hutan yang masih sangat rimbun.

Air terjun ini menjadi petualangan baru bagi para penjelajah alam pedalaman.

Air terjun dengan debit yang besar ini terletak di daerah Lumu,Desa Salu Lisu, tepatnya di hulu sungai Budong-Budong, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah.

Air Terjun Lumu menjadi sumber mengalirnya Sungai Budong-Budong, sungai di salah satu kecamatan di Kabupaten Mamuju tengah.

Akses ke air terjun ini cukup sulit untuk dijangkau karena berada di tengah rimbunnya hutan.

Jika berminat mengunjungi air terjun ini, kamu harus meminta bantuan warga lokal untuk mengantarmu kesana.

Kamu tidak akan menemukan air terjun ini jika berangkat sendirian. Di sepanjang jalan menuju air terjun, tidak ada petunjuk yang disediakan.

Untuk sampai di Air Terjun Lumu ini, kamu harus menempuh perjalanan laut dengan perahu ke Salu Andeang terlebih dahulu.

Setelah itu, kamu harus melanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 10 km.

Barulah kamu bisa menikmati keindahan si air terjun dengan banyak tingkatan ini.

Tak cukup waktu sehari untuk mencapai Air Terjun Lumu. Bahkan, warga lokal juga jarang mengunjungi air terjun ini.

Dalam perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 10 km, rumah kebun terakhir yang akan kamu temui berjarak 2 – 3 km dari Air Terjun Lumu bisa menjadi tempat istirahat sementara.

Kemungkinan besar, kamu akan menghabiskan malam dengan beristirahat disini. Baru, esoknya perjalananmu akan dilanjutkan kembali.

Tapi, semua upayamu yang cukup berat dan melelahkan itu akan terganjar oleh pesona keindahan alami air terjun dengan tingkatan yang beragam dan tanaman hijau tumbuh secara alami di sisi jatuhnya air terjun.

Tertarik mencoba datang kemari?

Kawasan Mangrove Wai Tumbur

Spot Swafoto di Kawasan Ekowisata Mangrove Wai Tumbur – Photo credit: ciptakarya.pu.go.id

Mangrove Wai Tumbur merupakan kawasan hutan bakau yang dikembangkan sebagai ekowisata.

Kawasan hutan bakau yang terletak di dekat pantai ini terletak di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah.

Objek ekowisata ini dilengkapi dengan jembatan kayu yang instagramable, karena didesain dan dicat berwarna-warni sehingga membuat foto pengunjung menjadi lebih unik.

Jembatan kayu di ekowisata mangrove sebenarnya merupakan hal yang selalu ada di kawasan hutan mangrove lain.

Yang menjadi berbeda dari ekowisata ini adalah ada jembatan berbentuk hati dan berwarna-warni.

Itulah yang menjadi salah satu daya tarik Kawasan Mangrove Wai Tumbur ini.

Pengunjung datang kesini selain untuk ber-ekowisata, juga untuk mendapatkan view ciamik kemudian mengabadikannya.

Wai Tumbur tidak akan kalah dari jembatan lingkar yang ada di Kampung Bugis, Kepulauan Riau, maupun Jembatan Pengantin di Kepulauan Seribu.

Ekowisata Mangrove Wai Tumbur mendapat dukungan dan dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program pengembangan infrastruktur sosial dan ekonomi daerah.

Pantai Kambunong

Pantai Kambunong – Photo credit: alfianmy.blogspot.com

Pantai Kambunong adalah pantai yang terletak di Desa Kambunong, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah. Pantai Kambunong merupakan pantai yang sangat indah. Ia memiliki hamparan batuan karang yang cukup terawat.

Pantai Kambunong memiliki daya tarik utama berupa bongkahan bebatuan besar yang menarik di pesisir pantainya dengan pepohonan rindang yang melindungi pengunjung dari teriknya panas matahari.

Akses menuju pantai ini masih belum banyak diketahui wisatawan. Mungkin oleh karenanya, pantai ini belum banyak dikunjungi wisatawan.

Tetapi, berlarian di sepanjang hamparan pasir hitamnya dan juga di antara bebatuan besarnya cukup membuat harimu menjadi menyenangkan.

Apalagi, kamu tidak harus khawatir tersengat panas matahari.

Cukup nikmati pantai dari bawah sejuknya pepohonan, kamu sudah bisa menikmati suasana dan pemandangan laut biru dengan beberapa deretan bukit di sudut pandangan matamu.

Pantai Babana

Dermaga di Pantai Babana – Photo credit: jalanwisata.id

Pantai Babana terletak di Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah. Akses menuju pantai ini tidak terlalu sulit, karena lokasi pantai berdekatan dengan Kantor Desa Babana.

Pantai Babana memiliki pesonanya sendiri dengan pasir hitam dan pepohonan khas pantai, yaitu pohon bakau.

Kamu dapat menikmati waktumu di Pantai Babana dengan duduk-duduk santai di gazebo-gazebo yang telah disediakan di sepanjang pantainya.

Keindahan pantai dengan hamparan batu karang dan gelombang laut lembutnya semakin membuatmu betah berlama-lama menikmati menghabiskan waktu di sini.

Habiskan senjamu disini sambil menikmati eloknya matahari terbenam di tengah pemandangan lautan.

Tak jauh dari lokasi pantai, kamu bisa menemukan spot lain yang juga tak kalah menarik, yaitu dermaga Pantai Babana.

Di sekitar dermaga inilah, kamu bisa melihat berbagai macam biota khas Babana. Pengalamanmu akan lebih berkesan apabila kamu menyelam di bawah lautnya.

Pantai ini terletak sejauh 16 km dari Kantor Bupati Mamuju Tengah di Tobadak.

Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi kesana, baik motor maupun mobil. Akses jalannya sudah cukup baik, kamu tak perlu khawatir soal itu.

Pantai Batu Meana

Pantai Batu Meana – Photo credit: jalanwisata.id

Pantai Batu Meana yang terletak di Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah ini merupakan salah satu destinasi wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan di Mamuju Tengah.

Pantai yang berada sekitar 7 – 9 km dari Kecamatan Topoyo ini memiliki lanskap pantai yang sejuk dengan pohon-pohon bakau berderetan di sepanjang garis pantainya.

Pohon-pohon bakau yang terendam air laut beberapa meter dari bibir pantai ini membuat Pantai Batu Meana menjadi lebih eksotis.

Pantai dengan garis pesisir yang panjang ini sering kali digunakan sebagai tempat peribadatan oleh warga lokal yang beragama Hindu.

Sebagian kecil masyarakat Mamuju Tengah berasal dari Bali, sehingga ketika mereka pindah ke Mamuju Tengah, mereka juga melakukan peribadatan khas Agama Hindu seperti halnya di Bali, daerah asal mereka.

Uniknya, di pantai ini kamu bisa menjumpai sebuah batu yang cukup besar dan memiliki legenda tersendiri.

Masyarakat lokal menyebut batu ini sebagai batu beranak atau batu mianak.

Menurut legenda yang berkembang di tengah masyarakat, batu ini menjadi semakin besar tiap tahunnya.

Seakan-akan dia tumbuh, bahkan beranak. Mungkin karena inilah, batu itu disebut sebagai batu beranak.

Air laut di pantai ini dijamin masih sangat bersih karena memang masih alami. Kebersihannya pun dijaga oleh warga lokal.

Meskipun seringkali sepi, tetapi setiap sore selalu ada pengunjung yang datang ke pantai ini.

Puncak keramaian di Pantai Batu Meana adalah ketika weekend tiba, banyak yang menghabiskan akhir pekannya disini.

Apalagi ketika hari raya umat Hindu seperti Hari Raya Galunggung dan Kuningan, Pantai Batu Meana akan dipadati wisatawan beragama Hindu.

Apabila kamu ingin menyaksikan budaya Umat Hindu seperti bagaimana ritual dan tradisi yang mereka lakukan, datanglah ke Pantai Batu Meana pada hari-hari besar umat Hindu.

Kamu bisa mengunjungi pantai ini menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat bisa memasuki kawasan lokasi pantai.

Pantai Anggaleha (Anggaleha Beach)

Pantai Anggaleha – Photo credit: festivaljalanjalan.comM

Pantai Anggaleha atau yang juga dikenal dengan Anggaleha Beach ini merupakan destinasi wisata yang belum banyak dikenal di Mamuju Tengah.

Terletak di Dusun Anggaleha, Desa Salubarana, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah ini memiliki pemandangan pantai yang amat eksotis dengan pohon bakaunya yang berumur ratusan tahun.

Baca juga ya:

Hamparan pantai sepanjang tiga km dengan pepohonan khas pantai, mulai dari pohon kelapa sampai pohon bakau akan kamu saksikan ketika kamu mengunjungi pantai ini.

Gelombang lautnya juga tidak terlalu besar, sehingga cocok untuk kamu yang hobi berenang.

Pantai ini masih sangat asri. Cocok buat kamu yang suka mengeksplorasi wisata alam yang masih alami.

Kamu bisa main voli di hamparan pasir pantainya yang landai, bakar-bakar ikan bersama teman dan keluarga, bahkan bermalam di pantai eksotis ini.

Beberapa tahun lalu, kamu tidak akan menemukan fasilitas apapun disini.

Namun, sekitar tahun 2018 lalu, destinasi wisata pantai ini telah dikembangkan oleh Duta Pemuda Indonesia Sulawesi Barat bekerja sama dengan para pemuda di Desa Salubarana.

Sehingga, kini kamu bisa menikmati fasilitas seperti gazebo dan ayunan di pantai itu. Beberapa fasilitas lain khas tempat wisata juga bisa kamu nikmati disana.

Kalau kamu beruntung, kamu juga bisa menikmati pertunjukan atraksi bola api yang biasa digelar di pantai ini.

Pantai ini seringkali disebut sebagai Spot Wisata Terpendam di Mamuju Tengah. Hal ini karena destinasi wisata ini terhitung cukup baru.

Masih asri dan terjaga kebersihan dan kelestariannya oleh warga lokal.

Sejak sebelum dikembangkan, Pantai Anggaleha selalu dikunjungi wisatawan dari luar daerah setiap weekend-nya.  

***

Itulah tadi 6 tempat wisata di Tobadak, Mamuju Tengah dan sekitarnya. Jangan lupa selalu jaga kebersihan ketika berwisata ya, agar kebersihan dan kelestariannya selalu terjaga!

Dokumen Lampiran